HATONDUHAN _ Warga Tibet (Titi Beton) Nagori Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Digemparkan adanya kabar yang tak biasa.
Warna Nagori Buntu Turunan bermarga Harahap, yang sejak subuh dinyatakan meninggal dunia, oleh pihak keluarga, saat hendak dimandikan hidup kembali. Pada Kamis (22/06/2023).
Dari informasi yang dihimpun, Harahap adalah pensiun dari PNS yang dulunya berdinas dipendidikan, sejak beberapa tahun terakhir Harahap sudah menderita sakit sruk hingga mengalami kelumpuhan.
Kabar meninggalnya Harahap sudah menyebar keseluruh penjuru desa, bahwa sejak subuh Harahap dinyatakan meninggal akibat sakit yang dideritanya.
Masyarakat didesa pada umumnya, bila mana ada salah satu warga yang meninggal dunia, warga masyarakat yang ada disekitaran rumah duka, berduyun-duyun hadir untuk melihat danΒ memberikan ucapan belasungkawa.
Warga masyarakat yang ada di dusun tersebut biasanya memberikan bantuan untuk pelaksanaan fardu kifayah, guna meringankan beban ahli musibah, dan bantuan tersebut biasa disebut STM ataupun Sarikat Tolong Menolong.
Baca Juga :Β Di Depan Kapolres Dan TGB, Bang RN Mengutarakan Niat. Menjadikan Nagori Buntu Turunan Bebas Narkoba.
Namun hal yang tak biasapun terjadi, di Tibet Nagori Buntu Turunan, warga bermarga Harahap yang sudah dinyatakan meninggal dunia kembali hidup.
Kabar hidupnya kembali warga Buntu Turunan bermarga Harahap sangat mengagetkan, dan warga yang melayat kerumah duka sangat terkejut akan hal tersebut.
Menurut cerita warga yang melayat, Jenazah hidup saat akan dimandikan. “Warga yang melayat kerumah duka sudah ramai, kuburan sudah digali, dan kain kafan juga sudah disiapkan, kami kaget saat akan dimandikan Jenazah hidup lagi, katanya.
Hal tersebut juga dibenarkan Pangulu Buntu Turunan, Roberton Nainggolan, menurutbya, Harahap ini mantan kepala sekolah saya dulu, memang Beliau sudah tua dan mengalami sakit.
“Kabar meninggalnya Beliau sudah disampaikan Gamot tadi pagi, Kebetulan saya ada kegiatan di Kantor jadi saya tak dapat hadir untuk melayat, menjelang siang saya dikejutkan dengan kabar yang disampaikan warga, bahwa Harahap hidup lagi, Kata Pangulu.
“Peristiwa kematian Bapak Harapan dan hidup lagi sudah dua kali ini, semoga dengan peristiwa ini, bisa menjadi iktibar dan Beliau dapat kembali sehat, seperti semula, Tandasnya.
Baca Juga :Β Sambut Kunjungan Wakapolres Simalungun, Bang RN Optimis BunTur Bebas Narkoba….!
Menurut ajaran agama Islam, peristiwa ini disebut Mati Suri,l, yang artinya adalah suatu fenomena di mana seseorang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia dalam rentang waktu tertentu. Kondisi tersebut kerap dimaknai bahwa arwah yang terlepas masih memiliki kontrol di badannya.
Allah membahas tentang fenomena mati suri dalam ayat Alquran, tepatnya dalam Surat Az-Zumar ayat 42 yang artinya:
βAllah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.βΒ
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT memegang kendali atas kematian seluruh hamba-Nya. Allah SWT memegang jiwa orang yang sedang tertidur, namun belum dilepaskan hingga waktunya tiba.
Allah SWT juga memegang jiwa orang yang telah ditetapkan kematiannya. Kesimpulannya, Allah SWT memiliki kekuasaan mutlak di atas kehidupan seluruh makhluk-Nya.
Jadi, sudah selayaknya umat Muslim selalu berdoa dan beribadah kepada Allah. Harapannya, semua doa dan amalan yang dikerjakan dapat menjadi bekal saat nanti ajal menjemput. (A01)