ANEWS-Chanel : Kisah Zulkarnain bukanlah sekadar perjalanan fisik dari Surabaya ke Palembang. Ia adalah perjalanan emosional yang menyayat, mengungkapkan sisi gelap dan terang kehidupan manusia.
Stroke yang dideritanya, diikuti pengusiran oleh istrinya di Nganjuk, menjadikan perjalanan kaki ratusan kilometer itu sebagai metafora perjuangan melawan penyakit, kesepian, dan keputusasaan.
Bayangkan Zulkarnain, seorang pria asal Padang yang kini ber-KTP Surabaya, berjalan tertatih di jalan raya yang membentang luas.
Tubuhnya yang rapuh menanggung beban fisik akibat stroke, dipaksa berjuang melawan rasa lapar, haus, dan kelelahan yang luar biasa. Setiap langkahnya adalah tanda tanya besar: apakah ia akan sampai? Apakah ia akan menemukan pertolongan?
Namun, di balik keterbatasan fisik dan mentalnya, tersimpan tekad yang luar biasa. Kerinduan akan keluarga di Palembang menjadi pendorong utama.
Ia berjalan bukan hanya untuk pulang, tapi juga untuk kembali pada rasa aman dan kasih sayang yang mungkin telah lama hilang dari hidupnya. Perjalanannya adalah sebuah permohonan diam-diam, sebuah harapan yang dipanjatkan melalui setiap langkah kaki yang berat.
Pertemuannya dengan Ipda Purnomo menjadi titik balik yang dramatis. Ipda Purnomo, dengan tindakan kemanusiaannya yang tulus, mewakili harapan yang muncul di tengah keputusasaan.
Bantuan materi yang diberikan bukanlah sekedar uluran tangan, tapi juga simbol empati dan kepedulian yang begitu berarti bagi Zulkarnain.
Ipda Purnomo tidak hanya menyelamatkan Zulkarnain dari perjalanan yang berbahaya, tapi juga memberikannya kesempatan untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.
Kisah Zulkarnain membuka jendela pada realitas sosial yang sering terabaikan. Ia menyoroti pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat bagi individu yang menghadapi tantangan kesehatan dan kesulitan hidup.
Ia juga menjadi pengingat akan pentingnya empati dan kepedulian, bahwa kebaikan kecil sekalipun dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan seseorang.
Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk lebih peka terhadap penderitaan sesama dan berani untuk memberikan bantuan, sebagaimana yang telah dilakukan Ipda Purnomo.
Semoga Zulkarnain dapat menemukan kembali kesehatan dan kebahagiaannya di Palembang, dikelilingi keluarga dan kasih sayang. Perjalanannya yang panjang dan penuh cobaan semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Editor Redaksi : A01









