SIMALUNGUN _ EKGI Abdul Rahman Warga Huta 2 Buntu Turunan mengalami Hernia pada bagian perut sehingga perut terasa penuh dan membesar, dan membutuhkan perawatan medis. Saat ini kini EKGI kondisinya mulai membaik usai di rujuk ke Rumah Sakit Di Medan. Rabu (20/09/2023).
Sebelumnya, Nasib EKGI sempat terkatung katung di beberapa Rumah Sakit yang ada di Simalungun, sempat dirawat di Puskesmas Buntu Turunan, kemudian dirujuk ke RS Rondahaim kemudian di oper ke RS Parapat.
Kondisi EKGI kala itu makin kritis, ditambah lagi Dia tergolong keluarga yang notabene kurang mampu, sementara BPJS yang dimilikinya mengalami disclaimer kerena menunggak pembayaran, sehingga pihak Rumah Sakit Parapat kesulitan untuk menangani EKGI.
Saat itu Keluarga EKGI hanya berbekal Surat keterangan tidak mampu yang di keluarkan Pangulu Buntu Turunan.
Mendengar kondisi kesehatan EKGI yang semakin buruk, Pangulu Buntu Turunan Roberton Nainggolan SE, yang sudah mengeluarkan surat keterangan tidak mampu juga tak tinggal diam, kerana memang surat keterangan itu kurang berpengaruh untuk membantu perobatan EKGI.
Kemudian Beliau mencoba dengan berbagai cara untuk menolong EKGI yang saat itu kondisinya semakin kritis di RS Parapat.
Selanjutnya Pangulu Buntu Turunan yang akrab disapa Bang RN, mencoba menghubungi Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi melalui Pimred Media Anews Chanel, untuk mempertanyakan kejelasan nasib EKGI.
Surat keterangan tidak mampu yang di bawa keluarga EKGI bertujuan untuk mendapatkan BPJS gratis dari pemerintah, namun karena keluarga EKGI sudah memiliki BPJS mandiri yang saat itu masih nunggak, maka disarankan untuk melunasi tunggakannya agar bisa digunakan untuk pengobatan EKGI.
Demi kesembuhan EKGI, Pangulu Buntu Turunan melunasi tunggakan BPJS keluarga EKGI, yang akhirnya EKGI dapat dirujuk ke RS Medan dan saat sudah menjalani operasi kondisinya pun kian membaik.
Pelayanan untuk kesembuhan EKGI tak terlepas dari kolaborasi yang terjalin antara Pangulu Buntu Turunan Roberton Nainggolan SE, dengan Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi S.sos MM, Dinas Sosial Kabupaten Simalungun dan beberapa pihak lainnya, tentunya menjadi contoh, bahwa untuk menyelamatkan jiwa seseorang dibutuhkan rasa kemanusiaan.
Hal itu disampaikan oleh Pangulu Buntu Turunan, Roberton Nainggolan SE, Ia berpesan kepada seluruh warga Buntu Turunan, “Bahwa tidak semua masalah bisa selesaikan dengan sendiri, maka diperlukan komunikasi yang baik dan selalu menjaga hubungan silaturahmi dengan semua pihak.
“Permasalahan sekecil dan sebesar apapun akan mudah diselesaikan bila hubungan komunikasi terjalin, untuk itu kepada seluruh Masyarakat khususnya di Nagori Buntu Turunan, berinteraksilah dengan baik kepada semua pihak agar setiap masalah bisa kita selesaikan bersama-sama, seperti halnya masalah saudara kita EKGI warga Huta 2, yang mengalami Hernia.
“Alhamdulillah saat ini kondisinya sudah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan medis di RS Medan, ini berkat kerjasama kita semua, sehingga kesulitan yang dihadapi Keluarga EKGI bisa sama-sama kita selesaikan, semoga ini menjadi pelajaran yang berharga buat kita semua. kata Bang RN.
Terpisah, Kapala Puskesmas Buntu Turunan dr Marisa Terge Nainggolan juga berpesan kepada seluruh warga khususnya masyarakat wilayah kerja puskesmas Buntu Turunan, “mari kita peduli kepada diri kita sendiri.. kita tidak tau kapan kita sakit.
“Untuk itu selalu pastikan kita memiliki kartu BPJS kesehatan dan pastikan kartu itu aktif.
“Jangan cuek akan informasi – informasi yang di berikan baik dari Puskesmas ataupun Nagori. Kalau bukan kita yang peduli sama diri kita, siapa lagi…..
“Jika ada informasi yang kurang jelas, tanyakan langsung ke pihak Nagori atau ke Puskesmas, supaya jangan tidak ada lagi mis komunikasi… diantar masyarakat dan penjabat setempat. Tandasnya. (Tim.Red)