Menu

Mode Gelap
 

Hukum & Kriminal Β· 27 Sep 2023 22:42 WIB

Proyek pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder di Nagori Silakkidir tidak sesuai RAB, dikeluhkan warga.


 Proyek pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder di Nagori Silakkidir tidak sesuai RAB, dikeluhkan warga. Perbesar

SIMALUNGUN _ Menjadikan Kabupaten Simalungun menjadi Lumbung padi sangat diharapkan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH. Salah satunya adalah Kecamatan Hutabayu Raja yang diharapkan menjadi pensuplai padi terbesar seperti yang disampaikan Bupati Simalungun beberapa hari yang lalu tepatnya disalah satu desa yang beradaΒ  Kecamatan Hutabayu raja. Untuk mencapai hal tersebut tentunya dengan memperhatikan saluran Irigasi, yakni dengan memperbaiki segala penjuru saluran irigasi agar air dapat mengalir dengan lancarnya dan melakukan pembangunan drainase dengan baik dan benar agar mendapatkan hasil yang baik.

BACA JUGA :Β Temuan Mayat Pria Di Kebun Jeruk. Polsek Purba,”Korban Diduga Penderita Jantung dan Asam Lambung.

Namun untuk menjadikan Kecamatan Hutabayu raja meraih kejayaan tersebut sepertinya tidak akan sesegera mungkin didapatkan, dikarenakan masih banyaknya proyek – proyekΒ  pembangunan irigasi yang ada, khususnya di Kecamatan Hutabayu Raja, yang pengerjaannya terkesan asal – asalanΒ  dan diduga tidak sesuai dengan RAB yang telah ditentukan dinas terkait. Salah satunya adalah proyek pengerjaan pengembangan dan pengeloaan sistem irigasi primer dan sekunder pada irigasi yang luasnya dibawah 1000 hektare, dalam satu daerah Kab/ Kota yang berada di Nagori Silakkidir, Kec. Hutabayu Raja Kab. Simalungun. Dimana proyek pengerjaannya tampak asal – asalan seperti walau digenanngi air, namun proses pengerjaan tampak dilakukan pemasanganΒ  sehingga kualitas proyekΒ  tersebut diragukan dan tidak akan bertahan lama. Selain itu dalam pengerjaannya, proyek tersebut juga tidak tampak adanya pemasangan pondasi dasar yang sebagaimana umumnya diterapkan dalam proses pembangunan, namun batu – batu pasangan hanya terkesan diletakkan langsung dipermukaan tanah tanpa adanya pondasi dasar.

Salah seorang pengawas dari dinas PUTR yang ditemui disekitaran lokasi yang mengaku bermarga Silalahi ketika ditanyai terkait sistem pengerjaan yang diterapkan Pemkab. Simalungun tentang hal tersebut dimana proyek pengerjaan dikerjakan diatas genangan air, pengawas dari dinas PUTR tersebut tampak bungkam, dan langsung pergi meninggalkan awak media. Proyek yang bersumber dari pajak masyarakat Kabupaten Simalungun tahun 2023 dengan nilai Rp. 199.960.000 dan dikerjakan oleh CV. Pebri Unggulan yang beralamat di jalan Kol. no 54 Kec. Siantar Timur, Pematang Siantar tersebut pengerjaanya diduga tidak sesuai dengan teknis yang telah ditentukan dinas PUTR.

Proyek pengembangan pengelolaan sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada daerah irigasi yang luasnya dibawah 1000 Ha, dalam 1 ( Satu ) daerah Kabupaten atau kota tampak asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB). Menurut salah seorang warga yang ditemui disekitar lokasi proyek, kepada awak media mengatakan ” Kalau kayak begininya kualitas proyek mending tak usah dibangun, masak dalam digenangi air proyek irigasi dibangun,” imbuhnya dengan nada kesal. Menurutnya proyek irigasi tersebut harusnya dilakukan dengan baik dan benar, agar para petani dapat bertani dengan tenang, ” Bagaimanalah kami dapat bertani dengan nyaman, kalau suatu saat nantilah proyek ini tumbang apa gak jadi terganngu irigasi kami,” keluhnya kembali.

BACA JUGA :Β Pelaku Pencurian Spesial Motor Honda CBR yang Dicari Sejak Agustus Akhirnya Diringkus oleh Polsek Perdagangan.

Demikian warga lainnya yang tidak mau namanya disebut, mengatakan bahwa dirinya menduga pembangunan drainase tersebut terkesan asal – asalan alias buruk. Pasalnya bangunan drainase itu rapuh dan mudah rusak. ” Lihat itu campuran semenya lae, tampaknya saja tidak masak itu, tapi sudah dipasang golap lah proyek ini, kantong pemborong penuh, APBD bolong tukasnya, Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten SimalunguΒ  melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar mengawasi denganΒ  benar – benar dan turun kelokasi setiap pembangunan di wilayah kabupaten Simalungun untuk melihat hasil kinerja yang dikerjakan oleh pihak penyedia jasa. β€œ Harapan kami untuk para pengawas Dinas PUPR agar bisa benar – benar mengawasi setiap pekerjaan pembangunan diwilayah kabupaten Simalungun salah satunya di desa kami ini,” pungkasnya. (Tim/Red)

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Kasus Duel Maut Yang MenyebabkanΒ  Kematian di Ujung Padang, Ditangani Polsek Bosar Maligas.

10 Oktober 2024 - 14:22 WIB

Pengawasan PU Simalungun lemah Proyek Pembangunan drainase Rekonstruksi Jalan Milyaran Rupiah Asal Jadi, APH di Minta Segera Turun Tangan.

10 Oktober 2024 - 11:15 WIB

Dua Bandar Sabu, Berhasil Diringkas Unit Reskrim Polsek Perdagangan.Β 

9 Oktober 2024 - 20:47 WIB

Solidaritas Kebangsaan RI Apresiasi Kinerja Polda Sumut, Gercep Amankan Pelaku ‘RE’ Atas Dugaan Penistaan Agama.

9 Oktober 2024 - 10:40 WIB

Dugaan Korupsi Mencuat, Masyarakat Desa Batu Sundung minta Kejari Paluta usut PSR Paluta.

8 Oktober 2024 - 00:16 WIB

Lembaga Garda Indonesia Satu Minta Kejagung RI Ambil Alih Usut Penggunaan Dana PEN Rp78 Miliar Di Kab.Batubara.

6 Oktober 2024 - 19:08 WIB

Trending di Hukum & Kriminal