SIMALUNGUN – Sungguh sangat miris melihat kondisi salah satu keluarga miskin yang tinggal di kampung Petani Nagori Huta Parik Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun (Sumut).
Betapa tidak, S Lumban Tobing (55) dan istri M br Sianturi (42) bekerja sebagai buruh serabutan yang penghasilan tidak menentu, Ia bersama ketiga anaknya yang saat ini masih duduk disekolah tingkat SMA, SMP, dan satunya masih kecil, mereka terpaksa harus tinggal di sebuah rumah yang atap dan dinding rumah nyaris hampir terbuka, bahkan hampir roboh.(19/11/2024).
Sungguh sangat ironis melihat kondisi keluarga ini, mereka luput dari perhatian pemerintah, terutama pemerintah Nagori Huta Parik, pasalnya Rumah ini tak jauh dari jalan umum.
Ketika ditemui awak media di kediamannya, M br Sianturi (42) mengatakan hal ini ia sudah alami sudah lama dengan keluarganya, kita pasrah dengan keadaan hidup yang di jalan, himpitan ekonomi sebabkan keluarga ini harus hidup dengan keadaan yang serba apa adanya, apalagi suami saat ini kondisinya dalam keadaan sakit sakitan dan kedua anak saya masih duduk di bangku sekolah.
Rumah yang ditempatinya tak pantas disebut rumah , melihat keadaan rumah tempat mereka beristirahat sangat memprihatinkan, dimana terdapat tembok rumah sudah bolong bolong, sebagian jendela pintu rumah ditutup dengan kain seadanya, sepertinya kondisi ini sudah menjadi kesehariannya, kehidupan sehari-harinya bersama anak anaknya, M br Sianturi mengatakan, sudah bolak balik mengajukan hal ini kepada pemerintah desa namun semuanya sia sia, ujarnya.
“Saat ini kami pasrah dengan keadaan yang seperti ini, dan rumah yang kami tempati ini hanya menunggu roboh saja, apa lagi saat musim hujan turun, kami sekeluarga tidak bisa tidur, karna atap dan dinding rumah semua sudah bolong, ujarnya, sambil meneteskan air mata.
Ia sangat berharap, pemerintah memberikan perhatian dan peduli dengan kondisi keadaan hidup mereka saat ini, (TS)
Editor Redaksi : A01