Simalungun – Di tengah hamparan sawah dan perbukitan Simalungun, semangat gotong royong membara di Nagori Marihat Baris. Masyarakat Huta III, V, dan VI bersatu padu membangun sebuah masjid megah, simbol kebersamaan dan harapan baru bagi komunitas. Masjid berukuran 28 x 28 meter ini berdiri kokoh di Huta III, siap menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang representatif.
Pembangunan masjid ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan cerminan kekuatan kolektif masyarakat. Dana sebesar Rp 4,8 miliar yang dibutuhkan diperoleh dari swadaya warga dan sumbangan para donatur yang peduli. Inisiatif mulia ini digerakkan oleh Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Jami’ At Taqwa, dengan koordinasi dari Pangulu Nagori Marihat Baris, Hadi Wijaya, serta dukungan penuh dari tokoh agama dan masyarakat setempat. Pembangunan dimulai pada Juli 2025, menandai babak baru bagi kehidupan beragama di Nagori Marihat Baris.
Masjid lama yang ada sudah tidak lagi memadai. Lokasinya kurang strategis, menghambat pengembangan, dan aksesnya pun terbatas, harus melalui halaman rumah warga. Selain itu, kapasitasnya tidak mampu menampung jumlah jamaah yang terus bertambah, terutama saat momen-momen penting seperti shalat tarawih, Idul Fitri, dan Idul Adha. Masjid baru ini diharapkan menjadi solusi atas permasalahan tersebut, memberikan kenyamanan dan ruang yang lebih luas bagi umat Muslim untuk beribadah.
Saat ini, proses pembangunan masjid sedang dalam tahap penimbunan badan masjid dan pendirian tiang bangunan. Pemandangan yang mengharukan terlihat setiap hari, di mana masyarakat dengan penuh semangat bergotong royong melakukan penimbunan. Tua, muda, laki-laki, dan perempuan, semua bahu-membahu mewujudkan impian memiliki masjid yang representatif.
Indra Yana, salah seorang panitia pembangunan masjid, menyampaikan harapannya agar masjid ini dapat digunakan untuk shalat Idul Fitri 1447 H/2026 M. “Kami sangat mengharapkan dukungan, bantuan, dan doa dari seluruh masyarakat, terutama masyarakat asal Nagori ini yang berada di perantauan, untuk membantu biaya agar masjid ini bisa segera berdiri dan digunakan untuk ibadah,” ujarnya dengan tulus. Indra juga menjelaskan bahwa dana yang telah digunakan mencapai lebih dari Rp 500 juta, berasal dari swadaya masyarakat dan bantuan donatur.
Robby Sutrisman Purba, Ketua Panitia Pembangunan Masjid, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mencari dana untuk menunjang kelancaran pembangunan. “Kami terus berupaya mencari dana dan melakukan pengutipan kepada masyarakat setiap bulannya secara sukarela,” jelasnya.
Pembangunan masjid ini adalah bukti nyata bahwa dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, masyarakat Nagori Marihat Baris mampu mewujudkan impian mereka. Masjid baru ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga simbol persatuan, kebanggaan, dan harapan bagi seluruh masyarakat. Diharapkan, masjid ini akan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang mempererat tali silaturahmi antar warga, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.




                    



