PERCUT _ Motivasi untuk Santri Penghafal Qur’an di Ponpes Thafiz Qur’an Al Faiz. Diberikan materi oleh Pakar Tafsir dari Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng Jombang Dr. KH. Musta’in Syafi’ie M.Ag
= Ke-khasan dari AL QUR’AN dari kitab apapun dimana diisyaratkan Allah SWT dengan kata, “hadza” yang artinya dekat, jadi untuk bisa mudah menghafal, memahami AL QUR’AN haruslah dekat pada diri kita, semangat dan spirit yang kuat untuk menghafal dan juga mempelajari ilmu alat untuk lebih memahami menghayati isi AL QUR’AN, Dan Allah SWT sudah menyatakan akan memudahkan untuk menghafal dan mempelajari (Surat AL QOMAR Ayat 17 ), pada Minggu.(29/10/23).
BACA JUGA : BNBG Deli Serdang Gelar Deklarasi Dukungan Ganjar-Mahfud, Tonjolkan Politik Santun.
Sambutan dari Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Fadli Kaukibi SH.CN menjelaskan kronologis berdirinya Ponpes Sungguh terinspirasi konsep Ponpes dalam mendidik Santri /Pelajar dengan materi yang cukup sempurna ,konsep materi kurikulum Ponpes menyiapkan Santri yang memiliki menguasai kaedah ilmu yang bukan saja materi exacta dan non exacta namun modal Ilmu dan Ahlak yang berkaiatan dengan kecerdasan atas nilai-nilai spiritual yang akhirnya santri lebih siap menghadapi perkembangan ilmu dan perubahan sosial dengan tetap memegang prinsip-prinsip nilai religiusitas yang telah tertanam sejak di Ponpes.
BACA JUGA : Nikah Masal oleh Matamal Langkat, Syah Afandin: Ini Bentuk Kepedulian kepada Sesama
Dr. KH.Musta’in Syafi’ie M.Ag diterima di ponpes oleh : Andi Suhendra Siregar MPD ( kepala Madrasah), H.Ues Sulkorni S.S (Humas Ponpes Al Faiz), Fandi Ahmad Muzayyin Sinaga, Ir. Abdullah Umar,Imam Abdus syukur dan para staf Pengajar di Ponpes Al Faiz.
“Perjuangan untuk mendirikan dan menjalankan Ponpes itu harus benar-benar dengan hati yang tulus mengikuti kurikulum langit dan juga dengan usaha dan ikhtiar dengan manajemen Kurikulum Dunia, dua hal itu perlu berjalan bersama kata H.Ues Sulkorni S.S (humas Ponpes Al Faiz) sambil senyum saat menjelang penutupan, ya kita berdoa, Semoga Allah SWT menyatukan kita di yaumil akhir kelak”, tutupnya. (Rizky Zulianda)
