Anews-Chanel _ Fenomena bulan terlihat berdampingan dengan bintang viral di hari kedua puasa Ramadan 1444 Hijriah. Di media sosial pun ramai dibagikan dan menjadi perbincangan hangat.
BACA JUGA : Aksi Peduli Musibah, DPD PKS Simalungun Bantu Korban Kebakaran Di Nagori Balimbingan.
Bulan sabit berdampingan dengan bintang terjadi hampir di beberapa wilayah di Indonesia Jumat (24/3/2023). Seperti di Medan Dan sekitarnya.
Fenomena tak biasa ini terjadi sehabis waktu berbuka puasa. Terlihat jelas bulan sabit dan bintang berdampingan dari pukul 18.30 WIB hingga 20.00 WIB.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, itu merupakan fenomena astronomi. Di mana bulan dan bintang terlihat berdampingan, itu mungkin merujuk pada peristiwa konjungsi bulan-bintang.
Peristiwa konjungsi bulan-bintang terjadi ketika bulan dan satu atau beberapa bintang terlihat berdekatan dari perspektif pengamat di Bumi.
BACA JUGA : Kapolres Simalungun Safari Kamtibmas Antisipasi Kerawanan Selama Bulan Suci Ramadhan 1444 H.
Hal ini terjadi karena bulan dan bintang-bintang yang terlihat di langit sebenarnya berada pada posisi yang jauh berbeda dalam jarak yang sangat besar.
Konjungsi bulan-bintang memang peristiwa yang menarik untuk diamati, terutama jika kita suka melihat langit di malam hari.
Kondisi ini bisa terjadi ketika bulan dan bintang-bintang berada dalam konstelasi yang sama di langit, atau ketika bulan melintasi dekat dengan posisi bintang-bintang tertentu.
Kemudian, konjungsi bulan-bintang bisa terjadi dalam jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung pada posisi bulan dan bintang-bintang di langit.
Akan tetapi, konjungsi bulan-bintang tidak selalu terlihat spektakuler, tergantung pada jarak dan posisi relatif antara bulan dan bintang-bintang pada saat itu.
Namun, beberapa konjungsi bulan-bintang dapat terlihat sangat indah dan menarik, terutama jika kondisi langit cerah dan tidak ada hambatan seperti gedung atau pohon yang menghalangi pandangan.
Selain itu, konjungsi bulan-bintang adalah fenomena astronomi yang lumrah terjadi. Hal ini terjadi karena bintang-bintang terletak sangat jauh dari Bumi dan relatif tetap dalam posisinya di langit. Sedangkan bulan bergerak mengelilingi Bumi dengan siklus yang teratur.
Oleh karena itu, ada saat-saat ketika bulan dan bintang-bintang terlihat berdekatan di langit, meskipun sebenarnya mereka berjarak jauh satu sama lain. Fenomena ini biasa terjadi dan dapat diamati dari berbagai tempat di belahan Bumi.
Berbeda dengan kata para sesepuh yang memiliki kelebihan khusus, fenomena alam yang tak biasa terjadi malam tadi, menurut Mbah Darmin memiliki pesan tersendiri.
“Allah menghendaki kepada ummat manusia agar bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikannya, jangan malah mengingkarinya karena perbuatan kufur nikmat akan menambah murkanya Allah SWT sehingga terjadilah bencana alam,” Jelas Mbah Darmin.
“Kita sebagai orang Muslim yang mangaku beriman harus bersyukur, karena daerah tempat tinggal kita masih diberikan nikmat keselamatan dari musibah bencana alam seperti yang menimpa sauadara-saudara kita disana,” tambahnya.
BACA JUGA : Panitia Pemilihan Kepala Nagori Menjadi Ujung Tombak Suksesnya Pesta Demokrasi di Kabupaten Simalungun
Mbah Darmin, Berpesan, agar fenomena-fenomena alam yang terjadi di Negara kita menjadi renungan dan pembelajaran bagi kita, agar bertambah kuat keimanan kita kepada-Nya.
“Ojo lali karo sing gawe urep, bulan bintang ketok berbarengan iku nondoke kekuasaan Gusti Allah, okeh-okeh ngolek amal, ibadah sing tulus lan ikhlas, ojo senenge di delok wong, mogo-mugo urepmu langgeng ora ono terjadi opo-opo. kata Mbah Mbah Darmin dengan bahasa jawanya. (A01)